7 Penyakit Yang Mematikan
1.Kanker
Setiap orang mempunyai sel kanker
di dalam tubuh. Sel-sel kanker ini tidak terlihat dalam tes standard hingga
mereka berkembang biak menjadi bermilyar milyar. Ketika dokter mengatakan
kepada pasien kanker bahwa tidak ada lagi sel kanker di tubuh mereka setelah
perawatan, itu berarti bahwa tes yang dilakukan tidak mampu mendeteksi sel
kanker karena sel kanker tersebut tidak sampai pada jumlah yang dapat
diprediksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa diagnosa kanker di seluruh dunia diperkirakan akan menemukan 12 juta
penderita dalam tahun ini. Sedang kematian akibat kanker secara global akan
mencapai tujuh juta.Tren penyakit ini akan meningkat dua kali lipat dan lebih
mematikan pada tahun 2030.kemungkinan 75 juta penderita bakal menghuni dunia
ini.
Setiap tahun kasus dan kematian
karena kanker meningkat satu persen. Angka ini akan meningkat lebih tajam
khususnya di Negara Cina, Rusia dan India. Artinya, kasus kanker akan
seperti ‘jamur di musim hujan’ dengan mencapai 27 juta penderita di tahun 2030,
dengan angka kematian 17 juta orang.
Kanker merupakan penyebab utama
kedua kematian orang dewasa di belahan Barat, dan merupakan salah satu penyebab
utama kematian anak-anak akibat penyakit yang berumur antara 1 hingga 14 tahun.
Meskipun demikian, penyakit ini jarang menyerang orang muda. Di Inggris Raya,
kanker menyerang kira-kira 1 dari antara 650 anak-anak.
Laju kematian sesuai umur per
100.000 jumlah penduduk dari semua penderita kanker laki-laki adalah 246,5 di Hungaria
(salah satu yang tertinggi), sedangkan di Meksiko laju ini hanya mencapai 83,5
(salah satu yang terendah). Bagi wanita, lajunya adalah 139,8 di Denmark dan
62,3 di Mauritius.
Laju bagi Inggris dan Wales
adalah 179,2 bagi laki-laki dan 125,7 bagi wanita; di Amerika Serikat, laju ini
adalah 164,4 bagi laki-laki dan 110,6 bagi wanita. Untuk bentuk kanker
tertentu, perbedaan laju antar negara dapat mencapai 40 kali lipat. Penelitian
terhadap populasi yang bermigrasi dari satu wilayah geografis ke yang lainnya
memperlihatkan bahwa perbedaan ini adalah sebagai akibat dari perbedaan gaya hidup, dan bukan
karena faktor etnis. Hal ini konsisten dengan temuan lainnya yang
memperlihatkan bahwa kebanyakan kanker terutama berhubungan dengan penyebab
yang berasal dari lingkungan dan bukan diakibatkan faktor keturunan, meskipun
keduanya dapat saling berinteraksi.
Kanker yang paling banyak
menimbulkan korban di Eropa dan Amerika Serikat adalah kanker paru-paru, usus
besar (kolorektal), payudara, prostat, dan perut. Jika digabungkan, setengah
dari seluruh jumlah kematian akibat kanker disebabkan kanker jenis ini. Mereka
sekaligus, bersama-sama dengan kanker kulit, merupakan jenis kanker yang paling
umum menyerang manusia. Kanker kulit adalah kanker pertama atau kedua yang
paling umum di banyak negara Barat seperti Amerika Serikat, Australia,
dan Inggris Raya. Untung saja kanker kulit, kecuali melanoma maligna (jenis
yang paling jarang tetapi yang paling hebat), jarang berakibat fatal.
2.Jantung
Penyakit kardiovaskular (CVD)
adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembukuh
darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit serebrovaskular,
hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD).
Definisi CVD juga menyangkut
penyakit lain seperti rheumatic heart disease (kerusakan jantung akibat
rematik) dan penyakit jantung congenital (kerusakan bentuk struktur jantung
sejak lahir). CVD berhubungan dengan kondisi seperti serangan jantung (MI),
angina dan stroke.
Pada penyakit CHD dalam arteri
koroner yang menyuplai darah ke jantung mengalami penyempitan dan beberapa
kasus aliran darah terblokir.
Hal ini menyebabkan darah tidak
dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung. Apabila oksigen tidak dapat
disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung, jantung akan menjadi lemah dan
tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh, akibatnya orang tersebut
akan meninggal.
Diperkirakan 17 juta orang
meninggal setiap tahun akibat CVD. Satu kematian terjadi akibat CVD setiap dua
detik, satu orang meninggal dalam setiap lima
detik akibat serangan jantung. Dari 17,5 juta kematian akibat CVD yang terjadi
pada tahun 2005, sekitar 7,6 juta diantaranya terjadi karena penyakit jantung
koroner dan 5,7 juta karena stroke.
Dari sekitar 10 juta orang di
seluruh dunia yang selamat dari stroke setiap tahunnya, lebih dari 5 juta
diantaranya mengalami cacat permanen sehingga membebani keluarga dan
masyarakat. Kematian global akibat CVD diperkirakan mencapai sekitar 25 juta
pada tahun 2020.
3.AIDS
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
dan lembaga khusus untuk menanggulangi AIDS dari PBB (UNAIDS), melaporkan
estimasi jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh dunia pada tahun 1990 adalah 7,8
juta dan pada akhir Desember 2007 mencapai 33,2 juta, dimana 90% berasal dari
negara berkembang. Estimasi jumlah kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS
mencapai 2,1 juta orang, dimana 76% terjadi di wilayah Sub Sahara Afrika yang
merupakan penyebab kematian utama di wilayah tersebut. Sedangkan jumlah infeksi
baru HIV/AIDS adalah 2,5 juta dan 68% terjadi di Sub Sahara Afrika.
Benua Asia diindikasikan memiliki
laju infeksi HIV tertinggi di dunia, sedangkan Afrika tengah mengalami
perluasan dampak buruk HIV/AIDS di berbagai sektor pembangunan ( Beni, 2004). Prevalensi HIV tertinggi terdapat di wilayah
Asia Tenggara dengan tren epidemik yang bervariasi di setiap negara. Tren
epidemik di Kamboja, Myanmar
dan Thailand menunjukkan
penurunan, sedangkan di Indonesia
dan Vietnam
malah semakin meningkat. Secara keseluruhan estimasi jumlah orang yang mengidap
HIV/ AIDS pada akhir 2007 di Asia adalah 4,9 juta orang, termasuk 440.000 orang
yang merupakan kasus baru dan mencapai 300.000 orang meninggal karena AIDS
4.Diabetes
Bisa dimaklumi jika banyak orang
khawatir dengan penyakit Diabetes. Karena penyakit tersebut telah menjadi
penyebab kematian terbesar nomor lima
di dunia. WHO melaporkan, jumlah kematian akibat penyakit tersebut di seluruh
dunia adalah 3,2 juta orang per tahun. Itu artinya, setiap menit, 6 orang
meninggal dunia akibat diabetes.
Diabetes melitus adalah kondisi
ketika tubuh tak bisa mengendalikan kadar gula dalam darah (glukosa), yang
normalnya 60-120 mg/dl. Glukosa merupakan hasil penyerapan makanan oleh tubuh,
yang kemudian menjadi sumber energi. Tapi, pada penderita DM, kadar glukosa ini
terus meningkat sehingga terjadi penumpukan.
Mengapa pengaturan glukosa ini tak
terkendali? Penyebabnya, karena terjadi gangguan pada kelenjar pankreas. Pada
pankreas terdapat sel kecil khusus yang dinamakan sel beta atau dikenal juga
sebagai ‘pulau-pulau Langerhans’, yang menghasilkan hormon insulin. Hormon
inilah yang menjadi kunci pengatur pengiriman glukosa ke seluruh tubuh.
Penyakit diabetes melitus (DM)
atau akrab disebut kencing manis khususnya tipe 2 yang bukan faktor keturunan
kini tak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja.
Ironisnya lagi, diabetes pada anak sulit dideteksi, sehingga tidak bisa dicegah
sejak dini.
Tingginya jumlah penderita
diabetes mellitus (DM) di Indonesia diakibatkan pola makan orang Indonesia yang
terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat
5.TB (Tuberculosis)
Tuberculosis disebabkan oleh
bakteri bernama mycobacterium tuberculosis. Gejala-gejala penderita TB
diantaranya batuk-batuk, sakit dada, nafas pendek, hilang nafsu makan, berat
badan turun, demam, kedinginan, dan kelelahan. Objek TB biasanya anak-anak dan
orang yang lemah sistem kekebalan tubuhnya.Transmisi bakteri tuberculosis
biasanya melalui inhalasi, misalnya penularan dengan dahak penderita TB, dan
lewat kulit. Beberapa diagnosa kasus TB diantaranya tes tuberculin di kulit,
identifikasi bakteria di sputum (dahak), dan rontgen paru-paru.
Micobacterium tuberculosis (TB)
telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, menurut WHO sekitar 8 juta penduduk
dunia diserang TB dengan kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara
berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya
dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di
negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di dunia jumlah
penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih banyak dari pada
kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). WHO mencanangkan
keadaan darurat global untuk penyakit TB pada tahun 1993 karena diperkirakan
sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB.
6.Vector Borne
Penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk dan lalat (vector borne) yaitu Malaria, telah membunuh lebih dari 1.2
juta orang, kebanyakan pada anak-anak di Afrika dibawah umur 5 tahun. Kemudian
DBD (Demam Berdarah Dengue) menjadi penyakit yang tercepat pertumbuhannya di
dunia,
Jumlah kematian akibat demam
berdarah di Indonesia
sudah melebihi 400 orang dan berjangkit di hampir semua propinsi. Sedangkan
lebih dari 28.000 orang terkena penyakit itu. Demikian dikemukakan jurubicara
Departemen Kesehatan, Mariani Reksoprojo. Pemerintah menyediakan dana 50 milyar
Rupiah untuk menanggulangi penyakit tsb. Demam berdarah timbul pada setiap
musim hujan
Sistem irigasi dan buruknya
sanitasi, suplai air, kondisi rumah dan penanganan sampah, penebangan hutan dan
hilangnya biodiversity, menjadi pemicu utama.
7.Hepatitis
Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama
menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat
kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya
terjadi melalui air dan makanan.
Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus
hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.
Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum
suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun
pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh
hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan.
Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di
daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi
hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus
hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering
ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang
terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum
jelas, penderita “penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.
Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai
rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan
infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap
virus ini adalah pecandu obat.
Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan
wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara
terbelakang.
Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis
yang telah terdeteksi baru-baru ini.
0 komentar:
Posting Komentar