Kompos Rumah Tangga
Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh
berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses
penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban.
Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos,
dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru
berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul
panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan
merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus
dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik,
setidak-tidaknya setiap 7 hari.
Bahan :
Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan
dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan
sampah non-organic.
Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan
kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan
air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau
anyaman bambu.
Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block,
sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh
kena air hujan, harus di bawah atap.
Cara Membuat :
Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.
Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top
soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan
bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau
sapi ) dapat pula dicampurkan .
Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis
misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.
Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan
tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja
menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5
dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.
Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar.
Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.
Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat
mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh
lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan
organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.
Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil.
Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan
effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.
0 komentar:
Posting Komentar